Khamis, 31 Disember 2009

2010 Tahun Baru


Satu-satunya kad tahun baru yang saya terima dari pelanggan untuk tahun ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
Luahan Hati: Saya memiliki lebih dari 150 pelanggan korporat dibawah naungan saya, bukan calang-calang juga ke"korporat"annya. Malahan saya rasa saya juga sudah cuba sedaya upaya untuk beramah mesra "bertepuk tampar" dengan mereka, ketika di talian telefon, e-mail, perjumpaan, diskussi mahupun mesyuarat. Malangnya, saya rasa sedih, jiwa saya hiba, hati saya sayu bilamana, hanya satu syarikat korporat sahaja yang sudi melayangkan kad tahun baru kepada saya pada tahun ini. Adakah kerana ekonomi merosot jadi syarikat tidak mahu berbelanja lebih walaupun hanya sekeping kad, itu tidak menjadi masalah bagi saya, bahkan "electronik card" pun saya tidak terima. Adeh. Adakah saya masih tidak mencapai piawaian dan barangkali tidak mencapai kepuasan dalam khidmat kerja saya. Haihh.....down sungguh rasanya.
.
Puas saya fikir....buntu juga saya dibuatnya...barangkali saya tidak sepopular rakan kerja saya yang lain...barangkali juga saya agak garang dalam memberikan khidmat nasihat secara terlalu professional..haha (perasaan kejap)....diam...fikir...diam...fikir...diam.
.
Sedang saya berkira-kira tentang kekurangan populariti yang menjunam dengan mendadak, dalam saya berfikir, tiba-tiba mata saya tertancap pada in-tray saya yang penuh dengan pelbagai kertas kerja ntah hapa-hapa (hehe), terhenti bola mata saya melihat satu ikat kad ucapan tahun baru untuk pelanggan yang ditimbus dengan kertas yang berlambak.Baru saya tahu dimana silapnya....saya lupa mahu tandatangan kad ucapan tahun baru saya dan serahkan kepada pihak pengurusan untuk dihantarkan kepada mereka. He he he...
.
Sekarang baru saya tahu...saya memang tidak mesra pelanggan rupanya. Lagi satu sangat-sangat pelupa. He he he
.
Sekarang saya tidak down lagi sebab saya masih ada satu pelanggan yang sudi menghantar kad kepada saya. Yeay!!!!
.
.
.
.
.
SELAMAT TAHUN BARU YA!!!!!!

Rabu, 30 Disember 2009

I See You

I see you, I see you

Walking through a dream, I see you

My light in darkness breathing hope of new life

Now I live through you and you through me

Enchanting

I pray in my heart that this dream never ends

.

I see me through your eyes

Living through life flying high

Your life shines the way into paradise

So I offer my life as a sacrifice, I live through your love

.

You teach me how to see all that's beautiful

My senses touch your world I never pictured

Now I give my hope to you, I surrender

I pray in my heart that this world never ends

.

I See me through your eyes

Living through life flying high

Your love shines the way into paradise

So I offer my life, I offer my love, for you

.

When my heart was never open (and my spirit never free)

To the world that you have shown me

But my eyes could not division

All the colours of love and life ever more, evermore

.

(I see me through your eyes) I see me through your eyes

(Living through life living high) Flying high

Your love shines the way into paradise

So I offer my life as a sacrifice

And live through your love, and live through your life

I see you, I see you

Selasa, 29 Disember 2009

Because I'm Stupid


I'm really, very foolish
I know of no one other than you
you're looking at someone else
yet you have no idea of my feelings like this
.
.
.
I won't be in your days
I won't be in the memories either, however
only you, I looked only at you
and the tears keep coming
.
.
.
As I watch you walking past, I'm still happy
As I feel your presence beside me, I'm still happy
even yet you still don't know my heart
I should stop this and go!
.
.
.
I really want to see the day
I'm withstanding the pain each day
"I miss you" is playing on my lips
Alone once again, crying for you
Alone once again, missing for you
Baby, I'm waiting for you
.
.
.
I won't be in your days
I won't be remembered either, however
only you, I looked only at you
I'm making memories alone....
.
.
.
Loving you is like having a beautiful wound
I look at your pretty smile also but I cannot laugh with you
.
.
.
Bye bye, never say goodbye
even though I cannot hold you in my arms
I can't say anything more, I need you
I keep on hoping too,
I'll keep hoping.....

Selasa, 15 Disember 2009

Manisnya Senyumanmu, membuatku terpaku lantas hatiku melagu rindu. The moment to remember.


(Adik Bob n Arwah Atok)
Adik Bob dengan arwah atok. Arwah memang paling tak suka bergambar, tapi arwah memang sangat comel bila bergambar. hehe. Rindu sangat2. Al-fatihah ku dahapkan untukmu Atokku.






(Dari kiri blkg: Kak Ain, Adik Yaya, Mak, Abg Aai, Kak Nita.
Dari Kiri depan: Maklang, Abg Hadi, Adik Bob, Anak Abg Hadi (maaf lupa nama))
Di kampung, ketika majlis pertunangan adik Yaya. semua adik beradik berkumpul bersama bergambar bersama mak kesayangan ramai.







(Maklang dan SHK)
Bersama dengan insan teristimewa yang pernah hadir dan tetap kekal di hati ini. Saat terakhir dengannya di Rantau Abang, Terengganu. Adakah kau sihat? Adakah kau bahagia? ku yakin kau bahagia disana. Semoga kau dapat mengapai impianmu dan sejahtera selalu.



(Kak Ain, Baby Ayel, Abg Aai, Adik Yaya dan Maklang)
Ketika Konvo adik Bob, tapi abang Aai plak yang semangat nak merasa pakai jubah, sebab kat U.S tak nyempat nak merasa konvo eh abang ek. hehe. Seronok dan haapy sangat2. Samapai tukang record viewcam pun tersilap record (lupa nak on record, haha. sengal sungguh.). Siapa lagi kalau bukan saya sendiri la yang sengal tu. hahaha





(Dari kiri blkg: Abg Aai, Abg G, Baby Ayel, Bak, Hafiz.
Dari kiri depan: SHK, Mak, Adik Yaya, Maklang, Kak Ain)
Kenangan paling indah. Ketika hari raya. Bersama2 dengan insan tersayang (adik Bob takde, sebab dia yang tukang snap gambar, hehe) Lepas ziarah kubur arwah atok, leh plak ziarah bakal umah mak yang takde penghuni lagi masa tu (macam takde sedaramara nak diziarah ek)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Secara peribadi. Saya sangat2 suka dengan gambar2 diatas. Ianya mempunyai cerita dan kenangan yang berbeda dan nyatanya memberikan kesan yang mendalam dalam diri ini. Semuanya adalah insan yang paling saya sayang samada yang masih kekal di dalam hati ini maupun yang pernah wujud di dalam hati ini. Diantara semua diatas, yang amat terkesan adalah gambar pertama. Atok kesayangan saya, dialah ratu hatiku, jauhari manikam.

Khamis, 10 Disember 2009

What Should I Do




You ask me...
How's my day?
As if it is the same everyday.
I say...
I'm Okay...but....
You really don'y know how I feel.
Do you think
I will be okay without you?
Will you be okay without me?
It is really hard....
To live in this world without you
That is why...
I blame myself for still breathing!

What Should I do?
Even now...
I live these painful days because of what you said.
Tell me...if this is a bad thing to do.
Do you...Live every single day painfully like me?
You and me.

Are we too late?
Do we not have a chance?
I still think about you and you might know this.
Is it finally this?
Are we going to end up like this?
Is it okay with you?
I don't think I can do it.
The love that I found by meeting you...
I wont find it anywhere else...
Even if I die!

What should I Do?
If it isn't you...
No one else can be in my heart.
Please hold me...
Even though the whole world would try...
No one can erase your memories inside me.
So please....hold me!

Is it too late?
Do we not have a chance?
But I....
I still think about you...
You might not know it.

Isnin, 30 November 2009

Airmata Ibu




Mak.... tidak ingin ku melihatmu menangis lagi
setitis airmatamu yang jatuh ke pipi
umpama seketul bara yang menusuk ke hati ini.


Mak...
nyatakan padaku, apa adanya dalam hatimu
agar bisa ku hadam dan ku hapuskan sedumu
ku cuba untuk faham hati nurani mu
malangnya keegoanku membatasi ku.


Mak...
tidak mungkin ku tebak dalam isihati mu
izinkan aku mengubat luka dan menyapu airmata mu
izinkan aku memberikan sinar dan menyulam senyum dipipimu


Mak...
malang sungguh nasibku
menidakkan keberadaan mu disisiku
baru ku tahu
tiada yang seindah manikam
secantik permata
yang terbaik dari yang terbaik
tiada pilihan kedua
dikau tetap yang pertama
selamanya.


Ampunkan ku, anakmu,
ku berikrar
agar dirimu akan terusan tersenyum.....


Mak....
Engkaulah cinta ku.....

Isnin, 23 November 2009

Tenat

Saat ini....










sukar sungguh








untuk








ku...........









bernafas.








Terlalu tenat!!!








yang amat.






Senyum sudah layu.
Kidung sudah layu.
Mata sudah layu.



Jari mulai longlai.
Kaki mulai kebas.
Badan mulai saket.



Jantung semakin lemah.
Hati semakin kaku.
Nyali semakin pudar.









sampai mati pun..........












kerja kerja kerja.






takkan kehabisan.









Diri
Tersangat penat...
Jiwa
Tersangat Tenat.

Jumaat, 20 November 2009

Close To Me

Silence fills my room
I'm so all alone
I dream of you
Lying here next to me
*
*
*
I wanna hold you in my arms
Underneath the stars
Feel the wind blowing thru your hair
Your hand in mine
I adore you
Please don't ever go
Keep you close to me
Cause I need you so

Imagine you and me
In a field of dreams
The earth is still
And time never ends
*
*
*
I'd climb the highest mountain
Just to be with you
When you're near
I feel warm inside
We'll be as one

Isnin, 16 November 2009

Bilang

Mereka Bilang...
Kamu mandul.

Mereka Bilang...
Kamu mati pucuk.

Mereka Bilang...
Kalian ngak Subur.

Mereka Bilang...
Kalian kurang pintar...

...

Aku Bilang...
Kamu subur!

Aku Bilang...
Kamu manthap!

Aku Bilang...
Kalian pasti berjaya!

Aku Bilang...
Kalian terhebat!

...

Kamu Bilang...
Nantikan aja.

Kamu Bilang...
Tunggu ya.

Kalian Bilang...
Sekali mengena.

Kalian Bilang...
Inilah buktinya.
*
*
*
*
*
*
*
*
Sekali 4 mengena!!
*
*
Tada!!!!












Whose Laughing now! Mama...har har meoww!!

** Cayalah Bon2 and Aben...Luv u lahh!!...

Rabu, 11 November 2009

As I Mature



I’ve learned that you cannot make someone love you.
All you can do is stalk them and hope they panic and give in.

I’ve learned that no matter how much I care,
some people are just assholes.

I’ve learned that it takes years to build up trust,
and it only takes suspicion, not proof, to destroy it.

I’ve learned that you can get by on charm for about fifteen minutes.
After that, you’d better have a big willy or huge boobs.

I’ve learned that you shouldn’t compare yourself to others,
they are more screwed up than u think.

I’ve learned that you can keep vomiting long after you think you are finish.

I’ve learned that we are responsible for what we do, unless we are celebrities.

I’ve learned that regardless of how hot and steamy a relationship is at first, the passion fades, and there had better be a lot of money to take its place!

I’ve learned that 99% of the time when something isn’t working in your house, one of your kids did it.

I’ve learned that the people you care most about in life are taken from you too soon and all the less important ones just never go away.

Khamis, 29 Oktober 2009

Reality bites



Pernah satu ketika dulu
Kaki kecil ini melangkah melewati denai
Merempuhi serpihan-serpihan batu kelikir
Menahan percikan air
Dek hujan yang turun bertimpa
Bersama teman-teman seperjuangan
Menuju gerbang pertemuan

Kala itu
Ku membawa diri
Tanpa hadirnya hati nurani
Mendengar ajaran suci
Bagaikan mencurah ke daun keladi
Namun, ku tetap gagah
Melewati denai itu
Tanpa sungutan
Tanpa rungutan
Berharapkan akan ada sinar
Menjengah di hati sanubariku
Tuk mencerna segala ajaran
Selagi nadi ku masih berdenyut

Masa terus berputar
Tanpa ada titik hentinya
Meniggalkanku dengan seribu satu memori
Yang ku timba
Di gerbang pertemuan

Pun begitu
Kerana masa aku berubah
Kerana masa aku dewasa
Ajaran dulu rupanya kini kuperlukan
Ya Allah
Terlewatkah aku untuk menyedarinya?

Kini
Kucuba untuk menghargainya
Baik untuk nafsi-nafsi
Atau dikongsi
Tapi, aku diduga
Oleh perasaan hati sendiri
Oleh batu-batu kelikir besar
Yang kalau mahu dirempuh
Bisa melukai kaki kecilku ini
Pun begitu, hatiku terus meronta
Seperti mahu saja aku berlari
Meninggalkan segala kepentingan diri
Untuk kukorbankan pada yang berhak

Pernah terdetik di mindaku
Apalah guna kuatnya jasmaniku
Andai ramai lagi insan yang derita
Sekiranya mampu
Kuingin menaggung segala perit mereka
Jika itu sahaja
Bisa menampung
Ketidakupayaanku untuk menghulurkan sokongan

Sampai bilakah denai itu akan begitu?
Dipenuhi lalang-lalang merumpun
Dialasi dengan kelikir-kelikir kasar
Ku perlukan kekuatan
Untuk melintasi denai itu
Yang akan membawaku
Ke destinasi abadi
Bilamana berlangsungnya pertemuan agung
Seluruh indra menjadi saksi
Apakah aku telah melaksanakanya…?

Sabtu, 17 Oktober 2009

L.O.V.E.

Love... a small word for such a complex emotion. There is no simple explanation for it, because love is made up of many things. It cannot be measured, because it is a feeling.

All of the money in the world cannot buy love; it has to be earned. It does not happen by wishing; it must come about naturally.

Love is not an instantaneous emotion, but something that grows slowly between two people, maturing with time. Once love has reached maturity, there is no stronger bond between two people.

To love someone means being comfortable and at ease with them, sharing confidences knowing that they will be understood and held in trust. It means respecting each other's dignity and never being demanding, but rather being willing to give, and accepting that which is given, graciously and with love.

To love someone means having a genuine concern for them, being able to sense that something is wrong without being told. It is understanding the other person's problems, moods, and "hang-ups", and accepting all of them even if you don't quite understand. It is excusing their faults, because you know that their good points far outweigh the bad.

Love is always being there for each other with a shoulder to cry on, to give support when confidence levels are low, to give helpful advise when it is asked for, to know when to be silent and just listen, or to give cheerful words of encouragement.

Love is sharing the good and the bad, the hopes and the dreams, the amusing times and the serious times. It is doing things together, yet leaving room for each to grow as an individual.

How do I know these things about love? Because this is the kind of love you have given to me and the kind of love I feel for you.

I am blessed with your love, and I will never take it for granted. I will strive to become an even better person and to always be deserving of your love, because I truly love you as I have never loved before.

I Love you, my dearest family!

Jumaat, 9 Oktober 2009

HaertBreaker

A yo!
Is this what’ve been waiting for?
Brand new G.D!
I’m all by myself but it’s all good
Your’re my heartbreaker
D.J! Y.G!

Let me take this song here
I won’t give in no matter what
I’m still useful, I haven’t died
My broken body just because of you
My dream destroyed, my mind is lost

If it’s just for you, my body can fly..
And race to the place where you are
But you keep leaving me again and again;
Goodbye after goodbye

Just what your reason…
For hating me?
Your confident expression tells me everything,
And I saddened
Even if I say alright…
Or ask for a chance
I hate that cold look in the presence of your eyes

No No
You’re my heart, heart, heart, heart,
Heartbreaker
What exactly did I do wrong?
You’re my heart, heart, heart, heart,
Heartbreaker

No way~
No way~
I’m leaving you for good this time..
I really am
To see if you can cope [without me]

Lovers and haters~
Damn, damn, damn it
Creak, creak, creaking away
The tragic story of my love

No way~

Everyday I ask the same..
You say that I have changed
Shut up, no more words
When you talk,
You know who you are dealing with?
Now I’m out of control~
While constantly being alone
Goodbye and goodbye again,
To that special place

Just what your reason..
For hating me?
Your angry tone tells me everything,
And I’m saddened

Even if I say alright…
Or ask for a chance
I hate that one cold smile formed on your face

No No
You’re my heart, heart, heart, heart,
Heartbreaker
What exactly did I do wrong?
You’re my heart, heart, heart, heart,
Heartbreaker

No way~
No way~

I’m leaving you for good this time..
I really am
To see if you can cope [without me]

Lover and haters~
Damn, Damn, Damn it
Creak, creak, creaking away
The tragic story of my love

No way~

I’ll still
Still be there
Inside your turned off phone
I’ll still
Still be there
In front of my mailbox
You are still my love
Even if we aren’t close anymore
I will still be there!

The words
“Let’s be together forever”
Are only sweet for a moment
Why aren’t you affected?
Hey! I’m in so much pain!

No way~
No way~
You’re my heart
Heartbreaker

You’re my heart
Heart break, breaker

H.E.A.R.T

Baby

I’m out
I can’t breathe
I can’t breathe

Khamis, 24 September 2009

Anugerah Aidilfitri

May Allah accept (the good deeds) from me and you!!




May Hope, Peace and Happiness
be always at your door,
and may the coming days
bring you all life's best ... and more.
Happy Eid.

Rabu, 9 September 2009

Ainul Mardhiah

Munsyid : U N I C
Dirimu pembakar semangat perwira
Rela berkorban demi agama
Kau jadi taruhan berjuta pemuda
Yang bakal dinobat sebagai syuhada
Itulah janji pencipta Yang Esa

Engkaulah bidadari dalam syurga
Bersemayam di mahligai bahgia
Anggun gayamu wahai seorang puteri
Indahnya wajah bermandi seri

Menjadi cermin tamsilan kendiri
Untuk melakar satu wacana
Buatmu bernama wanita

Ainul Mardhiah
Kau seharun kuntuman di Taman Syurga
Menanti hadirnya seorang lelaki
Untuk menjadi bukti cinta sejati

Ooh! Tuhanku
Bisakah dicari di dunia ini
Seorang wanita bak bidadari
Menghulurkan cinta setulus kasih

Di hati lelaki bernama kekasih
Di hati lelaki bernama kekasih
Di hati lelaki bernama kekasih


* Lagu ini saya tujukan khas buat Azrie & Mazlina diatas kelahiran puteri sulung mereka, Ainul Mardhiah binti Azrie. Bertarikh 08.09.2009 pada pukul 8.25 malam bersamaan dengan 16 Ramadhan 1430 Hijrah. Semoga akhlak dan peribadinya seindah dan seanggun bak bidadari syurga. Tahniah Dik!

Didalam keberkatan dan kerahmatan bulan Ramdhan dan Syawal yang bakal menjelang dimohonkan agar kalian dikurniakan dan dirahmati dengan ketambahan nur dalam rumahtangga dan di curahkan dengan rezeki yang melimpah. Amin.

* Nantikan kemunculan cerpen sulung saya, Penantian Ainul Mardhiah. InsyaAllah.

Jumaat, 4 September 2009

Layar Keinsafan


Album : Layar Keinsafan
Munsyid : Mestica

Sepi benar senja ini
Bayunya semilir, menganak ombak kecil
Jalur ufuk pula mengemas terang
Kapal dan layar terkapar

Mengapa nantikan senja
Barukan terdetik, pulang ke pengkalan
Gusar malam menghampiri
Ku tewas di lautan

Tuhan layarkanku ke arah cintaMu
Tuntuniku menggapai redhaMu
Rimbunan kasihMu ku berteduh
KepadaMu ya Tuhan
Berikan secebis keinsafan
Bekalan sepanjang perjalanan
Mencari ketenangan

c/o
Biar Kau menjadi saksi
Tulus tangisku kala dini hari
Kesempatan yang hanya sebentar
Moga keikhlasanku terlakar

Berikanlah ku hidayah
Agar dikuatkan iman yang lemah
Moga diberkati hidup ini
Menuju bahagia yang kekal abadi

PadaMu Tuhan
Kan kuserahkan cinta kepadaMu

Tuhan layarkanku ke arah cintaMu
Tuntuniku menggapai redhaMu
Rimbunan kasihMu ku berteduh
KepadaMu ya Tuhan
Berikan secebis keinsafan
Bekalan sepanjang perjalanan
Mencari ketenangan

c/o
Biar Kau menjadi saksi
Tulus tangisku kala dini hari
Kesempatan yang hanya sebentar
Moga keikhlasanku terlakar
Berikanlah ku hidayah
Agar dikuatkan iman yang lemah
Moga diberkati hidup ini
Menuju bahagia yang kekal abadi

Harapanku moga dikurniakan
Manisnya iman berpanjangan
Moga lautan hilang gelora

Kesabaran dalam Dugaan

Rasulullah Sallahu ‘Alaihi Wasallam menyatakan bahawa Allah menyukai orang yang bersabar. Ini adalah sebagaimana yang datang di dalam hadith yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas;

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم للأشج أشج عبدالقيس إن فيك خصلتين يحبهما الله الحلم والأناة

Rasulullah Sallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada al-A-syaj Abdul Qays; “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perkara yang dicintai oleh Allah, iaitu kesabaran serta lemah lembut.” [Riwayat Muslim]

*****


Sesungguhnya ujian dan dugaan tuhan akan terus ada dalam diri umat manusia tidak kira masa dan ketika, disamping kita menjalani ibadah puasa, ternyata berganda dugaan-Nya untuk menguji sejauh mana kesabaran dan nilai keimanan dalam diri dalam menuju keredhaan-Nya. Maha Suci Allah mengukur tahap keimanan seseorang hamba dengan memberikan dugaan kesusahan mahupun kesenangan melainkan apa yang terdaya oleh hamba-Nya menuju kearah penunjuk jalan untuk menginsafi dan memuhasabahkan diri dengan lebih mendalam untuk membina ketahanan diri dan iman.

Kesabaran mesti dijana dengan ketaatan sebagai dasar untuk mengelakkan goyah iman serta berputus asa. Bahkan, kerana ketaatan jugalah, manusia akan menjadi redha atas ujian yang berlaku.

*****
Ujian yang diberikan juga adalah untuk mengukur tahap keimanan seorang hamba. Ini telah dibuktikan secara jelas berdasarkan ayat 2-3 surah al’-Ankabut;

أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون. ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu dugaan)?Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu sebelum mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang benar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahui-Nya akan orang-orang yang berdusta. [al-Ankabut: 2-3]

*****

Belum pun reda tentang hal rumah dimasuki perompak, bahkan sambungannya juga saya masih berkira-kira untuk menulis, didatangi pula dengan berita bahawa pada malam 6 Ramadhan yang lepas, sekali lagi rumah kami di dalam cobaan untuk dimasuki. Syukur Alhamdulillah mak mertua adik Bob sedar dan tiada apa-apa yang terjadi.

Pada pagi esoknya pula, saya ditimpa musibah dengan kenderaan yang saya naiki menuju ke tempat kerja telah dilanggar dari belakang, akibat dari hujan yang melebat dan pemanduan yang laju oleh si Persona mengakibatkan impak yang kuat pada kereta Kancil saya.

Pada saat hentakan itu berlaku, tiada sepatah kata pun yang lahir dari mulut ini, terkedu kerana sesungguhnya tidak diduga, pabila saya sedar dari kelam yang seketika, melihatkan keadaan dalaman kereta, saya anggarkan sungguh luarbiasa saya terselamat dari sebarang kecederaan, saya masih dilindungi kerana tiada satu pun kereta di hadapan mahupun bersebelahan saya ketika kejadian itu berlaku.

Terdetik di hati saya, jika sampai waktu ajalnya, saya tidak sempat untuk mengucapkan kalimah syahadah, terasa getar dalam hati, tersentak terus diri ini, satu keinsafan yang tidak dapat saya gambarkan dalam diri ini. Sesungguhnya dugaan itu datang kerana saya alpa dan leka dengan segala rahmat-Nya dalam menguji nilai kesabaran saya.

Ya Allah, bersyukur ku kehadrat-Mu, diatas keselamatan ku dan keluarga ku, di panjangkan umur ku dibawah lindungan-Mu. Semoga segala dugaan serta mehnah yang tiba pada diri ku dan keluarga ku dapat kami hadapi dengan penuh kesabaran Ya Allah. Berkatilah Ramadhan kami dan redhai-lah hari-hari kami dalam perjalanan menuju keinsafan dan ketahanan iman yang hakiki.

*****
Orang yang beriman, telah diperingatkan oleh Allah Azza wa Jalla supaya bersabar dalam menghadapi masalah. Telah datang petunjuk buat orang beriman apabila diuji;

يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا واتقوا الله لعلكم تفلحون

Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersedia dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. [Ali Imran: 200]

*****

Ahad, 30 Ogos 2009

Kerana Cinta (Episod 1)

Fadzilah (bukan nama sebenar) sudah tekad, hatinya sudah bulat, keputusannya hitam pekat.

"Apa nak jadi, jadilah. Aku tak peduli" bentak Fadzilah dalam hati.

Luar rumah hitam pekat, malam yang dingin di sulami dengan embun jantan yang sudah mula meluruh. Fadzilah tertancap di jendela, merenung jauh di kepekatan malam, dingin malam tidak dapat mengubah keputusan hatinya yang hangat membara kerana cinta.

Benar kata pepatah cinta itu buta dan Fadzilah adalah salah seorang mangsa yang buta hati kerana dek penanggan cinta.

Rabu, 26 Ogos 2009

Sepi Itu


Sepi itu sepasang daun pintu
membuka luas ruang fikir
bersama air bersih membasuh mata kelabu
mencari buah jujur di pohon kebenaran

Sepi itu mengasah tajam sepasang telinga
mendengar hikayat si bunga hati
tiada dusta atau apa2
wangi atau busuk rela dihidu

Sepi itu penggerak langkah pertama
ke perjalanan yang jauh
menyusuri lorong selamat untuk sampai
memeriksa bekal mengisi tabung hayat

Sepi itu penyuluh di gelap malam
bulan penuh bintang bertabur
jalan berliku nampak lurus jelas
cahaya iman cerah memancar

Sepi itu membuka gedung ilmu
mencanai akal mencabar bijaksana
banyak soalan minta dijawab:
lebar payung langit…di mana tiangnya?
pasang surut air di laut bersilih ganti..
di mana mesin penggilirnya?
siang malam ombak memukul pantai…
kenapa tidah pernah bercuti?

Sepi itu sekuntum mawar
mengharum taman hati dua kekasih
membina jambatan cinta suci
menyambung rindu dari benua ke benua

Sepi itu sehelai kain sutera
lembut halus pakaian jiwa



~Khadijah Hashim~
~September 2004~

Jumaat, 21 Ogos 2009

Andai Ini Ramadhan yang Terakhir


Andai aku tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu siangnya aku sibuk berzikir
Tentu aku tak akan jemu melagukan syair rindu
Mendayu dayu kepadanya-Nya Tuhan yang Satu

Andai aku tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu sholatku aku kerjakan di awal waktu
Sholat yang dikerjakan sungguh khusyuk lagi tawadhu’
Tubuh dan qalbu bersatu memperhamba diri
Menghadap Rabbul Jalil menangisi kecurangan janji

“innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lilahirabbil ‘alamin”
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku, kuserahkan hanya kepada Allah tuhanseru sekalian alam]

Namun teman
Tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
Apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi dirinya
Yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
Berusaha, bersedia dan meminta belas-Nya

Ya Allah,
Ku tak layak ke syurga-Mu
Namun tak pula aku sanggup ke neraka-Mu
Aku adalah hamba yang mengharap belas dari-Mu

Ya Allah,
Jadikanlah aku hambamu yang bertaqwa
Ampunkan dosa-dosa ku
Dosa kedua ibubapa ku
Dosa semua umat islam yang masih hidup
Mahupun yang telah meninggal dunia.

ANDAI BENAR INI RAMADHAN TERAKHIR BUAT SAYA

Oleh itu saya, Norshydah Binti Abu Talib, menyusun jari, seikhlas hati memohon maaf jika saya ada berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja maupun yang disengajakan. Semoga kita dapat menjalani ibadah puasa dengan khusyuk, diberkati dan dirahmati Allah S.W.T, Insyallah.

Rabu, 19 Ogos 2009

SATU Malaysia


Satu itu ukhwah
Satu itu perpaduan
Satu itu semangat
Satu itu Malaysia

Satu itu harmoni
Satu itu makmur
Satu itu indah
Satu itu Malaysia

Satu itu kedamaian
Satu itu Kejayaan
Satu itu persaudaraan
Satu itu Malaysia

Satu itu kesempurnaan
Satu itu kejayaan
Satu itu kerukunan
Satu itu Malaysia

Satu itu sepakat
Satu itu muafakat
Satu itu keamanan
Satu itu Malaysia

SATU Malaysia
Kami Berbangga


P/s: Sajak diatas saya karang untuk laman web rasmi Sek Keb Mambau, jika senang silalah berkunjung ke laman tersebut, link terdapat di pautan blog ini.

Ahad, 9 Ogos 2009

Hidup Realiti

aku dangkal
menerobos gelap lariku
mencari erti hidupku

arghh...
persetankan kaca-kaca itu
yang tak henti mencarik luka
pada segelinap tubuhku

aku sudah lali
hatiku sudah mati
tak ingin hidup lagi

ingin ku berlari
lari ke hutan mengilai tawaku
lari ke pantai teriak kerongkongku
lari ke samudera derai tangisku

aku rapuh
penat
letih
lemah
lesu
dalam dunia realiti sendiri

ampun kan aku
kalian semua
ku tak bisa
berdiri lagi

doakan aja
agar ku bisa
senyum semula

Selasa, 4 Ogos 2009

Bintang hati

Dirimu ibarat bintang, yang berkelip-kelip terang dan akan kekal berkelipan di dalam hatiku, walau berjuta bintang di langit terang, tetap dapat ku kenal kelipan-mu, Bondaku.

Ku tatap wajah malam
Tenang dengan keindahan
Sesekali ku dakap bayu yang berpuput.. lembut
Teringat aku pada dirimu
Yang jauh di selatan sana
Yang tiada mampu ku tatap dalam jaga
Jua dalam lena..

Kerinduan yang menerpa..
Menggamit gelora dijiwa
Menyentuh gelodak asrama..hangat
Pada insan bernama Bonda

Demi sebuah harapan ku gagahi jua
Demi sebuah impian ku capai cita
Lantaran ada hati pernah terluka
Saat aku mencalar sebuah jiwa
Saat aku melarikan garis-garis luka
Pada sekeping hati
Yang mendamba sejuta cerita bahagia..

Bondaku,
Maafkan aku, anakmu
Yang tidak pernah putus menumpahkan airmata-mu
Yang tidak pernah putus mencalit hitam hati-mu
Yang tidak pernah putus menghampakan-mu

Bondaku,
Budimu ku kenang selalu
walau tidak secara verbal
ingin ku tekankan
Aku amat mencintai-mu.
Sungguh!

Jumaat, 31 Julai 2009

Miskin Kaya

Suatu hari,

Seorang ayah dari keluarga yang makmur mengajak anak lelakinya ke suatu daerah untuk memperlihatkan padanya bagaimana kehidupan masyarakat miskin.

Mereka menghabiskan beberapa waktu dan malam dipeternakan untuk merasakan kehidupan keluarga miskin.

Dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya kenapa anak lelakinya;

Bagaimana perjalanannya?

Ianya menyenangkan, ayah.

Apakah kamu bisa melihat kehidupan orang miskin?

Oh ya.

Jadi, Katakan padaku, apa yang kamu pelajari dari perjalanan ini? soal sang ayah.

Jawab sang anak;

Aku melihat bahawa kita tidak punya lembu atau kerbau dan mereka punya beberapa ekor.

Kita punya kolam renang yang menjangkau taman kita dan mereka punya teluk yang tak berpenghujung.

Kita punya lampu taman buatan luar negeri dan mereka punya bintang dan bulan di langit malam.

Teras belakang kita menjangkau perkarangan dan mereka punya seluruh alam semesta.

Kita punya sejengkal tanah untuk hidup dan mereka punya ladang luas untuk hidup selamanya.

Kita punya banyak pembantu yang melayari kita tapi mereka saling melayani.

Kita selalu membeli makanan tapi mereka menyediakan makanan sendiri.

Kita punya dinding-dinding untuk melindungi harta benda kita, mereka punya teman untuk melindungi mereka.


Sang ayah hanya terdiam terpaku.

Lalu sang anak menambah;

Terimakasih ayah untuk menunjukkan betapa miskin-nya kita.

..........

Bukankan ini adalah perkara yang indah untuk direnungkan.

Membuat kita menyedari apa yang akan terjadi jika kita bersyukur atas apa yang kita miliki,
dibandingkan hanya mengkhawatirkan apa yang tidak kita miliki.

BERSYUKURLAH ATAS SEGALA SESUATU YANG KITA MILIKI.

Isnin, 27 Julai 2009

Ahad, 25/07/2009, 4.42 pagi

Kali ini, aku nak menceritkan pengalaman aku sendiri, suspen dan mendebarkan.

Malam semakin larut dengan pantas beralih ke subuh sepi, di luar, kedengaran gemiris hujan mengetuk genting-genting rumah dan mencium muka bumi. Aku, masih lagi tidak tidur, mata ku masih lagi galak, tertancap pada skrin tivi di hadapan ku, drama korea bersiri "My Sassy Girl, Chun-Yang" seolah mengkhayalkan ku, menghapuskan kantuk ku.

Azam aku semakin kuat untuk mengkhatamkan 16 siri tersebut dalam masa satu hari, sehingga siri ke-13, aku mula rasa tidak selesa, kedudukan statik ku dari pukul 6 petang sudah beralih arah berkali-kali, haih, hujan diluar mengubah suhu angin berganda sejuk, sehingga mengakibatkan pundi kencing ku tidak tahan untuk melepaskan hajat.

Aku angkat punggung, jedakan sebentar drama di kaca tivi, terus menuju ke kamar tidurku, aku picit suis lampu, lampu kelam akibat satu mentol sudah terbakar, aku kejap-kejap kan mata, melihat ke jam di telifon bimbitku di atas meja, wah.. dah pukul 4.40 pagi, gila tak tidur lagi, patut la aku rasa pedih di bahagian mata, aku tekan suis hawa dingin, supaya bilik aku berada dalam keadaan selesa untuk aku tidur selepas subuh nanti.

Aku senyum, puas, bilik dalam keadaan selesa dan aku sudah semakin hampir untuk mengkhatamkan drama tersebut, aku toleh ke arah tivi, seolah-olah mengatakan untuk sabar dan tunggu aku, ada hajat ingin dilaksanakan dengan segera, sedang aku baru ingin memulas tombol pintu bilik air, tiba-tiba.....

Degegang!! bunyi hentakan yang kuat dari atas loteng rumah ku, dengan pastasnya sistem keselamatan rumah berbunyi, tiba-tiba ..... kedegaran bunyi seolah-olah orang berlari di atas loteng rumah.

Aku panik, kaget, dengan perasaan teramat takut aku berlari ke bilik adik ku yang bertentangan dengan bilik aku, dengan pantas aku menolak pintu bilik dan menjerit, Bobbbb!! ada orang pecah masuk rumah kita!!, adik Bob dan Maz bangun tersentak, lantas adik Bob terus mendepakan tangan seolah-olah bersedia untuk berlawan, Mana!! mana dia!! berani masuk rumah aku!! Maz kedu, pucat lesi muka, mengalahkan hantu, aku rasa kalau hantu nampak Maz pun hantu takut. Seramnya aku lagi takut melihatkan reaksi Bob ketika itu, seolah-olah dirasuk.

Penggera keselamatan masih lagi menjerit nyaring, adik Bob masih lagi mendepakan tangan kepanikan dan mamai, Maz masih lagi dalam keadaan yang sama bersila dan terkedu memandang aku dengan muka pucat lesi, aku sudah mula membayangkan si pecah rumah ada di bilik air atau masih diatas loteng. Cepat-cepat aku sedar kan Bob yang kerasukan panik dalam mamai, dik... cepat telifon polis dik, tepon polis cepat!

Telifon dicapai adik Bob lalu terus menelifon polis dan jiran-jiran berdekatan untuk memberitahu situasi yang terjadi, kami berdiam di dalam bilik sehingga penggera keselamatan mati sendiri, 10 minit berlalu, polis tak muncul, diam, 15 minit berlalu, masih lagi tiada kelibat polis, aku semakin panik, jika si pecah rumah itu jenis kamikaze orangnya, sudah tentu kami bertiga sudah berada dalam keadaan bersabung nyawa, aku mula ingin menyumpah polis-polis Seremban2 di dalam hati. Hampir 20 minit berlalu, kami masih dalam keadaan yang amat rapuh dan terdedah dengan segala petaka, masih lagi tiada tanda polis akan datang.

Tiba-tiba adik Bob mengarahkan aku membuka semua lampu yang ada dan melihatkan sekeliling rumah sambil menunggu polis di bawah, haih.., aku semakin panik, rasa berat nak bergerak, otak mula berfikir, jika si pecah rumah bersembunyi di mana2 ruang yang gelap, mau aku yang akan di mangsakan dulu. Aku mula meragui keputusan adik Bob (hehe...sorry..jangan marah ye) sebelum keputusan adik Bob aku persoalkan secara verbal, kereta polis menghampiri halaman rumah. Dengan berhati-hati aku buka semua lampu di rumah, dengan terhendap-hendap aku berjalan supaya dengan harapan tidak didengari oleh si pecah rumah (imaginasi aku memang tinggi, aku rasa akibat dari pengaruh tivi), Tiba-tiba...! satu suara menerjah aku dari belakang!



bersambung....

Jumaat, 24 Julai 2009

BonAben

Aben

Kucing kesayangan saya yang senantiasa bikin hati ini terusik melihat keletah mereka




Bon Bon

Dahulu ku sendiri
Bingung dan sesat dalam dunia yang asing
Tiada keyakinan dan tidak meyakini sesiapa

Sendirian, aku sepi
Kau hadir tiba-tiba

Dahulunya kelam kini menyilau terang
Kau hambat resah gelisah dalam diri
Memimpin ku kembali mengenal hidup

Umpama mentari, menyinari hidup ku
Tak ubah seperti bintang, berkerlipan di malam-nya
Umpama bulan, mengambang di dalam hati ku
Engkau lah siang dan malam ku
Dunia ku
Hidup ku

Kini,
Pabila ku buka mata yang terlena
Dengan senyuman menguntum di muka
Tiada lagi airmata, tiada lagi sakit
Kerana kau cintaku
Kau meyakiniku dengan cinta
Kau meyakiniku dengan berbagi hidup

Kau beriku kekuatan
Ketika ku terlalu rapuh
Kau beriku harapan
Ketika ku kehilangan-nya
Kau buka mata ku
Ketika ku kegelapan

Engkau akan senantiasa menunggu ku

BonAben, maklang sayangggg kamu!

Jumaat, 17 Julai 2009

DIK

Dik,
Aku pinta kau akan selalu setia
Dik,
Aku mohon kau selalu menemani
Saat ku tengah terluka
Kala ku tengah gundah

Ku akan menjagamu
Di bangun dan tidurmu
Di semua mimpi dan nyatamu
Ku akan menjagamu
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh

Dik,
Jangan engkau pergi tinggalkan aku
Dik,
Ingin aku cinta dan cinta selalu
Saat kau tengah terluka
Kala kau tengah gundah

Kau akan menjagaku
Di bangun dan tidurku
Di semua mimpi dan nyataku
Kau akan menjagaku
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
Adik Yaya dengan Ayel (Boboy)


SeLaMat HaRi LaHiR
kE 28.

Dengan Ucapan,
Semuga dipermudahkan segala urusan
Di dunia dan di Akhirat.
Di limpahi dengan rezeki
Yang berkat dan halal.

Semuga Berbahagia dan hadapi semua dengan senyuman.
Di bukakan pintu rezeki seluas-luasnya,
InsyaAllah

Akak sayang Yaya selamanya.

Selasa, 7 Julai 2009

Smile

Tho,
you heart is aching,
Smile
Even though it's breaking,
When there a clouds in the sky - you'll get by,

If you
Smile through your fear and sorrow,
Smile and maybe tomorrow
You'll see the sun comes shining through - for you,

Light up your face with gladness,
Hide ev'ry trace of sadness,
Altho' tears may be ever so near,
That's the time you must keep on trying,

Smile - what's the use of crying,
You'll find that life is still worthwhile,
If you just smile.
You just smile.

*

*

*

In Loving memory
Michael Jackson
1958-2009

*

*

*

Ahad, 5 Julai 2009

Aku sakit






aku sakit
bila menatap matamu
sedarku bahawa engkau bukan milik ku


aku sakit
bila ku mengagumi-mu
sedarku engkau tak pernah mengagumi ku


bangunkan
aku dari tidur panjangku

sedarkan
aku dari mimpi tentangmu

ku salah
bila ku berharap padamu

salahku
paksa kau tuk mengagumi ku



kau tak tahu perasaan ku
dan ku tak mahu kau tahu



aku sakit
jika kau tahu hatiku
kerana diriku tak berarti bagimu


aku sakit
bila kah kau sembuhkan aku
tak mungkin
tak mungkin sungguh tidak mungkin



aku sakit

Jumaat, 3 Julai 2009

Perjalanan hidup

merangkak
jatuh
bangun


bertatih
jatuh
bangun


berjalan
jatuh
bangun


berlari
jatuh
bangun


bertongkat
jatuh
bangun


ingat
terus-terusan
bangun

Khamis, 2 Julai 2009

BERITA ITU!

.
.
.
.
.
.

Bikin pandangan ku kelam.

.
.
.
.
.
.

dunia menjadi hitam.

.
.
.
.
.
.

lemah. luluh. pitam!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

sabar
bukan rezeki
barangkali.

.

sabar-lah sayang.

Selasa, 30 Jun 2009

To you, to you, to you!

Happy Birthday to you, this is your day.
On this day for you, were gonna love you in every way.
This is your day, your day.
Happy Birthday to you, to you, to you.

Happy Birthday to you, you’re still young.
Age is just a number, don’t you stop having fun.
This is your day, you day.
Happy Birthday to you.

This day only comes once every year.
Because you’re so wonderful with each and everything you do, hey!
This day is only for you, cause you’re so special in every way.
Happy Birthday to you!




Happy Colourful
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24th
Birthday!
To MFK 555


Otanjou-bi Omedetou Gozaimasu!


Dengan Ucapan,
Semuga dipermudahkan segala urusan
Di dunia dan di Akhirat.
Di limpahi dengan rezeki
Yang berkat dan halal.

Semuga Berbahagia dan hadapi semua dengan senyuman.


p/s: kurangkan moody dan kawal kitaran "period" yang tak teratur tu ya, nanti kurang kachak jadinya. He he, jangan putus semangat, apapun genggam sampai dapat tapi jangan sampai menjadi abu di tapak tangan.

Gokouun o Inorimasu. Ganbatte kudasai!!

Ahad, 28 Jun 2009

Syoknya BBQ!


Seronok sungguh rasanya bila keluarga dapat berkumpul dan beriadah bersama-sama. Agak lama juga keluarga saya tidak menjalan aktiviti bersama-sama sejak masing-masing sudah ada tanggungjawab tambahan. Dikesempatan ini kami ambil peluang yang ada dengan berbbq di rumah adik Bob.


Pada mulanya ingin berbbq di Port Dickson, sebab perkara yang tak dapat di elakkan, kami mengambil keputusan untuk berbbq dan berpiknik di halaman rumah saja lah. Seronok juga, bahkan santai dan selesa, dapat juga la menonton dan jadi tukang gelak untuk perlawanan badminton antara Yaya dan Maz, tak padan dengan mengandung Maz ni, nak juga dia tunjukkan skill jagoan dia tu. Seronok sangat dan semua nya sangat gembira.


Selepas bbq, tiba masa untuk mengemas pulak, Boboy bersungguh-sungguh nak membantu adik Yaya dan Bob mengemas dan membasuh, kalah orang perempuan, dia pulak yang sibuk mengemas, sampai pinggan dan cawan yang masih ingin digunakan pun hendak di kemasnya, terlebih rajin sungguh. Seronok bila bergotong-royong begini, terasa seperti kenduri kawin pula. he he.

Haaa... inilah artis popular di kalangan keluarga saya dan kawasan perumahan saya, Bon2 dan Aben yang hilang baru-baru ini. Mereka pun seronok menyaksikan saya sekeluarga berseronok. Bon2 kepenatan sungguh barangkali, tidur terbungkang mengalahkan mereka yang bergotong-royong mengemas, Aben rilek aje macam mandur. He he
Saya seronok sangat, tak terasa penatnya melayan mereka, Terima kasih Mak, Kak Ain dan Boboy beserta dengan adik Yaya dan Jerol kerana sanggup datang ke Seremban untuk berbbq bersama-sama dengan kami. Terima kasih juga kepada Adik Bob dan Maz kerana menyediakan halaman rumah yang santai dan selesa, lain kali boleh lah kita buat lagi ya. Kita buat di Pulai Perdana pulak, kan mak kan, dan janji kan, hehe


Jumaat, 26 Jun 2009

Ujian Godaan Dugaan



Ya Allah, Ya Tuhan ku,

Ku sambut kedatangan hari ini dengan kesyukuran kepada-Mu. Sempurnakan nikmat-Mu untuk ku pada hari ini dan kekalkan-lah nikmat yang telah Engkau kurniakan kepada ku selama ini dah kurniakan-lah kelazatan untuk-ku mengecap akan segala nikmat yang di turunkan kepada-ku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ya Allah, Ya Tuhan ku,

Ku memohon kepada-Mu akan nikmat secukup-cukupnya, memohon kesihatan semulia-mulianya, memohon rezeki semewah-mewahnya, memohon umur setua-tuanya, momohon rahmat dan nikmat sebanyak-banyaknya, memohon anugerah sebaik-baiknya, memohon sifat lemah lembut dan sabar yang sehalus-halus Hikmahnya, memohon amal yang sebenar-benar faedahnya.

Aminnn …

Rabu, 24 Jun 2009

When You Are Ready To Love


Pertama kali bertentang mata.
Ku yakini
Kita bisa menjadi kawan.
Kau …
Empunya persona berbeda dengan lain-nya.
Aku …
Larut dalam dunia sepi yang ku ciptakan sendiri.
Akhirnya …
Di ketemukan dengan seistimewa kamu.

Adakala-nya …
Aku terlalu dingin.
Hanya itu cara ku
Menyingkir segala galau
Menangani rasa takut sepi ini.

Kau hulurkan tangan kemesraan
Menyakinkan aku tidak kesaorangan

Nyatanya …
Hati ini mula menaruh kasih pada mu
Ku kan setia menanti
Walau seribu tahun
Ku kan setia disisi
Menemani mu … dalam tawa dan tangis lara.

Ucapkan padaku …
Pabila kau bersedia sungguh untuk di-cinta
Kan ku berlari mendakap mu
Merebahkan dirimu di dada ku.

Mungkin …
Satu hari nanti …
Bisa kau tebak …
Rasa yang ku simpan dalam …

Ku cuba untuk telan …
Kepahitan cinta.
Begitu sukar untuk ku hadam.

Hanya pinta ku …
Relakan keberadaan ku di sisi-mu
Usah cemas usah rimas
Tidak akan ku kusutkan diri mu.

Pabila ku tembusi pandangan matamu
Ku sedar ku telah diketemukan
Dengan pencinta ku.

Tegar ku menanti di sisi-mu.
Sehingga kau
Menyerahkan hati mu
Kepada ku.

Selasa, 23 Jun 2009

Will You Meet Me Halfway?


Will you meet me halfway

On the road back to understanding
as we try to overcome the tension
and the silence?


As we recall that we were in better days
gone by.


As we try to capture all those loving feelings
that seen so distant now.


As we try once more to cement
the bond of our love
so fragile and so young.


As we try one more time to heal our pain
and disappointment.


I will meet you more than halfway,
If you will meet me halfway.


- Tim Connor -

Ahad, 21 Jun 2009

Selamat Hari Bapa, Bak!

Firman Allah bermaksud: “Sembah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat ihsanlah (berbuat baik) kepada (orang tua) ibu bapa.” (Surah an-Nisa, ayat 36)
##############
Cerita Wak Tua
Tang
Berdentang jam malam dua belas kali
Di bawah lampu berdiri
Wak Tua sendiri
Kerut-merut muka penat sehari.
###
Debu siang menyelubungi bumi
Dingin mula mengigit kaki, jari
Wak Tua dengan bebanan di pundak
Terletak - mencari sesuap nasi.
###
Dari pagi keluar nafsu penuh
Memburu sedikit untung di antara gunung,
Umur enam puluh tujuh
Belum lagi pernah hidup bingung.
###
Siang,
Mentari membakar muka, hidung
Jualan diteriak di lorong
Di kampung - mengejar sedikit untung.
###
Sekali - sekali
Ada orang memanggil makan
Muka sedikit cerah kena api merah
Bau segar terhirup darah.
###
Jika ada orang bertanya:
"Wak sudah tua
Kenapa masih kerja-kerja
Apa tidak punya penyambung baka"?
###
Wak menjawab hanya:
"Ada aku anak lapan orang
Semua dewasa
Punya isteri suami terang:
Tapi aku bisa memikul beban
Bukan membebani siapa yang berbeban".
###
Masuri S.N.

Jumaat, 19 Jun 2009

Hoiyeahhh!!

Pada hari Rabu, 17 Jun 2009 jam 9.45 malam, hampir 2 hari Aben hilang.

Tiba-tiba ....

Maklang!!! Aben dah pulang!!! jeritan adik iparku di corong telefon bimbitku.

Ye ke!!! hoiyeah! hoiyeah! hoiyeahh!! aku menjerit gembira dalam kereta, terganggu sedikit tumpuan di jalan raya.

Senyum tidak putus-putus hinggap di bibirku, lega rasa nya, terbayang-bayang wajah Aben yang mengikut laporan adik iparku, agak lemah dan sedikit kurus. Mata ku mula berkaca-kaca, maafkan maklang ya Aben. Aben memang kuat semangat dan berani. Paling nyata sekali, Aben memang sangat bijak mencari jalan pulang.

Dengan ini kepada Aben maklang nak ucapkan;

Okaeri nasai Aben!!!

Cayalah! Love you lah!!

Fighthing!!

Selasa, 16 Jun 2009

Mana Aben??

Aben …
Ke mana Aben pergi?

Aben …
Kenapa Aben tinggalkan maklang?

Aben …
Tahukah Aben jalan pulang?

Aben …
Tidak sayang kah Aben pada maklang?

Aben …
Maklang risau. Aben sakit.

Haih … tsk tsk tsk …

Aben ….

Kalau la aku kurang pelupa, barangkali aben takkan keluar dari kandangnya. Akibat kecuaian aku untuk memastikan kandang Bon2 dan Aben berkunci pada malam semalam, aku di kejutkan dengan berita gempar di subuh sepei.

Bon2 dan Aben hilang!!!

Aku yang sedang bersiap untuk pergi bekerja seperti biasa, dikejutkan dengan panggilan telefon adik Bob, apa pelik dia ni nak telefon aku yang satu rumah dengan dia, barangkali dia nak melawak agaknya, tapi April fool pun dah lama lepas.

“Yo!” aku jawab dengan nada ceria dipagi hari.
“Dot!!, Aben dengan Bon2 hilang! Kena curi!” suara adik Bob, ke-panik-kan
“Huh!? Aku turun sekarang!” aku capai apa baju yang ada terus bergegas ke tingkat bawah menuju terus ke halaman rumah.

Sah!! Pintu kandang bawah ternganga luas. Aku terkedu. Aku yang masuk tidurkan mereka berdua malam semalam. Seingat aku, aku buka pintu tingkat atas saja (kandang mereka 4 tingkat, ada 2 pintu) malahan aku langsung tidak terfikir untuk memastikan pintu bawah itu berkunci ataupun tidak.

Satu taman perumahan adik Bob dan isteri mencari Aben dan Bon2, rasa bersalah aku berkepuk-kepuk, ditambah pula keadaan Aben yang kurang sihat, bahkan baru sahaja aku menghantar nya ke klinik pada hari khamis yang lepas, Bon2 pula bukan jenis kucing picisan yang pandai membawa diri pada telahan aku, kerana untuk membuang air juga hendak aku bawakan dan ajarkan dimana.

Cepat-cepat aku masuk ke dalam rumah, bersiap ala kadar terus aku turun menyeberangi padang dihadapan rumah aku untuk ke tapak perumahan lagi satu, aku tahu Aben dan Bon2 suka bermain-main di padang tersebut, mana tahu, mungkin mereka tersesat ke tapak perumahan baru tersebut.

Sedang aku berjalan, pakcik keselamatan dari tapak perumahan baru tersebut menjerit kepada aku, mengatakan bahawa ada seekot kucing mengiau ketakutan di salah satu rumah kosong, aku tanyakan warna apa, dikatakan warna coklat gelap, Bon2!. Bergegas aku cepatkan langkah, adik Bob dan isteri juga sampai tepat pada masanya, cepat-cepat mengejar Bon2 yang kelihatan sedikit trauma. Kesian Bon2, dia pasti kesejukan dan tak tidur ketakutan.

Aben! Tapi mana Aben, aku tak nampak Aben. Aben sangat lasak dan hiper walaupun betina, Aben tidak suka dirapati sesiapa, malahan tidak mesra dikalangan spesies nya juga. Tapi kebelakangan ini, Aben kerap mengeluarkan bunyi yang agak mengoda, aku risau Aben sudah lari jauh, barangkali sudah ikut jantan lain.

Aku mati akal. Buntu. Terbayang wajah Aben dimarahi aku, kerana payah sangat nak makan ubat, aku usap parut luka yang Aben tingalkan pada lengan aku, akibat terlalu marahkan aku barangkali. Aku sayangkan Aben. Airmata aku sudah mula jatuh bila aku teringatkan Aben. Ini lah kelemahan aku, jika aku sudah sayang dan bila terjadi sesuatu, emosi aku sedikit terganggu, aku mula resah dan berfikiran macam-macam. Semakin aku fikir aku semakin takut, macam mana jika Aben sesat, macam mana jika Aben lapar. Aku berharap Aben bijak dan tahu jalan pulang. Aku sangat-sangat dan sangat berharap … Aben tahu jalan pulang.

Aben …
Semua ini salah maklang

Aben …
Maafkan maklang

Aben …
Maklang sayang Aben

Aben …
Maklang rindu Aben

Abennnnn!!!! …

Isnin, 15 Jun 2009

Rumput dan Sayang

















Pada suatu pagi di satu sekolah menengah, seorang pelajar bertanya kepada guru yang sedang mengajar. Ketika itu, guru tersebut sedang menyentuh mengenai kasih dan sayang secara am. Dialog di antara pelajar dan guru tersebut berbunyi begini:
Pelajar: Cikgu, macam mana kita nak pilih seseorang yang terbaik sebagai orang paling kita sayang? Macam mana juga kasih sayang itu nak berkekalan?
Cikgu: Oh, awak nak tahu ke? Emmm...baiklah, sekarang kamu buat apa yang saya suruh. Ikut ye...mungkin kamu dapat jawapannya.
Pelajar: Baiklah...apa yang saya harus buat?
Cikgu: Kamu pergi ke padang sekolah yang berada di luar kelas sekarang juga. Kamu berjalan di atas rumput di situ dan sambil memandang rumput di depan kamu, pilih mana yang paling cantik tanpa menoleh ke belakang lagi walaupun sekali. Dan kamu petiklah rumput yang paling cantik yang berada di depan kamu tersebut dan selepas itu bawa balik ke kelas.
Pelajar: Ok. Saya pergi sekarang dan buat apa yang cikgu suruh.


Apabila pelajar tersebut balik semula ke kelas, tiada pun rumput yang berada di tangannya. Maka cikgu pun bertanya kepada pelajar tersebut.
Cikgu: Mana rumput yang cikgu suruh petik?
Pelajar: Oh, tadi saya berjalan di atas rumput dan sambil memandang rumput yang berada di situ, saya carilah rumput yang paling cantik. Memang ada banyak yang cantik tapi cikgu kata petik yang paling cantik maka saya pun terus berjalan ke depan sambil mencari yang paling cantik tanpa menoleh ke belakang lagi. Tapi sampai di penghujung padang , saya tak jumpa pun yang paling cantik. Mungkin ada di antara yang di belakang saya sebelum itu tapi dah cikgu cakap tak boleh menoleh ke belakang semula, jadi tiadalah rumput yang saya boleh petik.
Cikgu: Ya, itulah jawapannya. Maknanya, apabila kita telah berjumpa dengan seseorang yang kita sayang, janganlah kita hendak mencari lagi yang lebih baik daripada itu. Kita patut hargai orang yang berada di depan kita sebaik-baiknya. Janganlah kita menoleh ke belakang lagi kerana yang berlaku tetap dah berlaku, dan semoga yang berlalu tidak lagi berulang. Jika kita berselisih faham dengan orang yang kita sayang, kita boleh perbetulkan keadaan dan cuba teruskan perhubungan tersebut walaupun banyak perkara yang menggugat perhubungan tersebut. Ingatlah orang yang kita sayang itulah kita jumpa paling cantik dan paling baik pada mulanya walaupun jika ikutkan banyak lagi yang cantik dan baik seperti rumput tadi. Kecuali lah jika perhubungan tersebut tak boleh diselamatkan lagi, maka barulah kita mulakan sekali lagi. Maka sayangilah orang yang berada di depan kita dengan tulus dan ikhlas.