Jumaat, 31 Julai 2009

Miskin Kaya

Suatu hari,

Seorang ayah dari keluarga yang makmur mengajak anak lelakinya ke suatu daerah untuk memperlihatkan padanya bagaimana kehidupan masyarakat miskin.

Mereka menghabiskan beberapa waktu dan malam dipeternakan untuk merasakan kehidupan keluarga miskin.

Dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya kenapa anak lelakinya;

Bagaimana perjalanannya?

Ianya menyenangkan, ayah.

Apakah kamu bisa melihat kehidupan orang miskin?

Oh ya.

Jadi, Katakan padaku, apa yang kamu pelajari dari perjalanan ini? soal sang ayah.

Jawab sang anak;

Aku melihat bahawa kita tidak punya lembu atau kerbau dan mereka punya beberapa ekor.

Kita punya kolam renang yang menjangkau taman kita dan mereka punya teluk yang tak berpenghujung.

Kita punya lampu taman buatan luar negeri dan mereka punya bintang dan bulan di langit malam.

Teras belakang kita menjangkau perkarangan dan mereka punya seluruh alam semesta.

Kita punya sejengkal tanah untuk hidup dan mereka punya ladang luas untuk hidup selamanya.

Kita punya banyak pembantu yang melayari kita tapi mereka saling melayani.

Kita selalu membeli makanan tapi mereka menyediakan makanan sendiri.

Kita punya dinding-dinding untuk melindungi harta benda kita, mereka punya teman untuk melindungi mereka.


Sang ayah hanya terdiam terpaku.

Lalu sang anak menambah;

Terimakasih ayah untuk menunjukkan betapa miskin-nya kita.

..........

Bukankan ini adalah perkara yang indah untuk direnungkan.

Membuat kita menyedari apa yang akan terjadi jika kita bersyukur atas apa yang kita miliki,
dibandingkan hanya mengkhawatirkan apa yang tidak kita miliki.

BERSYUKURLAH ATAS SEGALA SESUATU YANG KITA MILIKI.

Tiada ulasan: