
##############
Cerita Wak Tua
Tang
Berdentang jam malam dua belas kali
Di bawah lampu berdiri
Wak Tua sendiri
Kerut-merut muka penat sehari.
###
Debu siang menyelubungi bumi
Dingin mula mengigit kaki, jari
Wak Tua dengan bebanan di pundak
Terletak - mencari sesuap nasi.
###
Dari pagi keluar nafsu penuh
Memburu sedikit untung di antara gunung,
Umur enam puluh tujuh
Belum lagi pernah hidup bingung.
###
Siang,
Mentari membakar muka, hidung
Jualan diteriak di lorong
Di kampung - mengejar sedikit untung.
###
Sekali - sekali
Ada orang memanggil makan
Muka sedikit cerah kena api merah
Bau segar terhirup darah.
###
Jika ada orang bertanya:
"Wak sudah tua
Kenapa masih kerja-kerja
Apa tidak punya penyambung baka"?
###
Wak menjawab hanya:
"Ada aku anak lapan orang
Semua dewasa
Punya isteri suami terang:
Tapi aku bisa memikul beban
Bukan membebani siapa yang berbeban".
###
Masuri S.N.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan