Khamis, 19 Mac 2009

SuKa

Saya sangat suka puisi ini, jadi saya paparkan disini.
Jom kita layan sama-sama.

Trilogi Semut











semut hitam berjalan beriringan
di sebelah batu hitam
bernyanyi dan berbondongbondong
menggotong sepotong roti
yang sengaja aku jatuhkan ke tanah
sebuah koluni yang harmonis
kemudian tanah lembab.

semut merah merayap
di dinding beriringan dan bernyanyi
dengan menggotong tanah yang lembab
kemudian dinding bergetar.

semut putih berjalan pada ranting yang kering
terdengar gemeretak.
Sang ratu yang tampak cantik
di usung beriburibu prajurit semut
lalu tersenyum kearahku.
"kau cukup beruntung manusia"

Tiada ulasan: